Kisah Hasan Al-Basri dan Mata Seorang Gadis

Ada banyak kisah-kisah yang mungkin mengisnpiraasi yang bisa memperbaiki diri. Kisah yang akan membawa kita menjadi lebih baik dari sisi ketaqwaan dan ke Imanan Kepada Sang Khaliq, Allah SWT.  Dengan Ketiadaan maksud untuk menyebarkan kisah yang Tragis ini, tapi ini adalah sarana berbagi yang mudah-mudahan kita mampu mengubahnya menjadi motivasi. 


Terkisahlah Hasan Al-Basri, Pemuda yang tampan. dengan pakaian bagus yang selalu ia kenakan, ketika berjalan di sekitar penduduk basrah (Kota basrah), lalu ia melihat seorang wanita berburdah.















Mata wanita itu sangat cantik dan menarik perhatiannya. Lalu dia mengikuti gadis itu dari belakang.

Wanita itu sadar kalau ia diikuti lalu menoleh ke belakang dan berkata,

Wahai orang muda, apakah kamu tidak malu?

Kepada siapa aku harus malu?” 
Hasan Basri bertanya.

wanita itu membalasnya dengan

“Malulah engkau kepada Allah s.w.t Yang Maha Mengetahui mata yang berkhianat dan mengetahui apa sahaja yang ada dalam hati”

Hasan Albasri tambah penasaran dan terpikat kepada wanita tersebut, sambil menimbulnya rasa cinta dan mengakibatkan ia tidak bisa menahan nafsu. Selanjutnya ia  mengikuti wanita itu.

Karena diikuti berjalan, wanita itu menoleh lagi dan berkata :
“Mengapa kamu terus mengikutiku?”

"Seseungguhnya aku terpesona oleh matamu yang anggun dan cantik itu.”
Jawab Hasan Albasri seraya seolah mengungkapkan  rasa tertariknya kepada wanita itu.

Mendengar Hasan Albasri berkata seperti itu,  lalu wanita itu menjawabnya ucapan Hasan Albasri dengan lembut.


“Baiklah, karena kau menyukai mataku ini, tunggu sebentar disini. Aku akan kembali dan memberikan apa yang kamu inginkan”.

Sejenak wanita itu pergi, sementara Hasan Basri sangat senang menunggu kedatangan wanita tersebut,

Lalu selang beberapa saat kemudian, datanglah seorang pembantu menghampiri Hasan Basri dan menyerahkan sebuah kotak yang tertutup rapat, dan Hasan Basri membuka kotak tersebut.

dan Betapa terkejutnya Hasan Basri melihat isi kotak tersebut ternyata sepasang biji mata

“Tuan puteriku berkata dia tidak membutuhkan mata yang menyebabkan terpesonanya seseorang seperti tuan”, ujar pembantu itu.

Gementarlah, bereringatlah seluruh tubuh Hasan basri dan berdiri bulu romanya saat mendengar kata-kata pembantu itu, lalu iapun memegang jantungnya sendiri dan berbisik,

 “Celaka aku ini, yang tidak tahu malu padahal

sudah berjanggut ”

Setelah menyadari kesalahannya itu, maka dia pulang ke rumah dan menangis semalaman kerana menyesali segala perbuatannya yang memalukan itu. di Keesokan harinya Hasan Basri pergi ke rumah wanita itu untuk meminta maaf.

Tapi keadaan berkata lain.

ketika sampai dia mendengar suara wanita-wanita menangis, dan bertanya apa yang terjadi. ternyata terdengar ucapan dan berita bahwa ada yang meninggal karena ada mencongkel kedua matanya.

Hasan Basri kembali ke rumah dan menangis selama 3 hari 3 malam dan menyesali segala perbuatan dan kelemahan imannya. Dia bertaubat kepada Allah untuk tidak lagi menjadi lelaki yang tidak sopan.

Di malam yang ke tiga diantara tangisan yang masih menderu, Hasan Albasri bernujum (bermimpi) berjumpa dengan wanita itu, dan melihatnya telah berada di syurga.

Lalu Hasan Albasri berkata,
”wahai wanita solehah, maafkan kesalahanku”

Wanita itu menjawab,
”sebenarnya aku sudah memaafkan engkau semenjak itu. aku telah mendapat kebaikan yang banyak dari Allah s.w.t disebabkan kamu.”

Setelah Hasan Albasri mendengar pengakuan dari wanita itu, dia memohon nasehat yang baik.

“Dengarlah nasihatku ini; Apabila kamu sendirian hendaklah kamu berzikir kepada Allah s.w.t setiap pagi dan petang, mohon ampun dan bertaubatlah kepadanya.

Akhirnya Hasan Basri melaksanakan segala nasihat wanita itu, sehingga dia mashur dengan ketaqwaannya dan ketaatannya kepada Allah serta mendapat darjat yang mulia di sisi Allah serta menjadi wali kekasih Allah.

Dari kisah ini kita dapat mengambilpelajaran bahwa semua yang ada didunia ini adalah ujian. Karena ujian itu adalah yang memberi kite kekuatan iman. Sehingga tidak terpengaruh oleh berbagai godaan hawa nafsu duniawi.


logoblog

No comments:

Post a Comment