Awal cerita



Anggap saja ini adalah bagian awal lain yang akan terjadi dan mudah-mudahan rapi. akan tiba masanya ketika rasa bosan dan semangat memudar maka hal yang selalu terbayang dan terpikirkan hanya soal kegagalan dan rasa ketidak percayaan diri. dari sudut manapun datang anjuran dan nasehat kadang tidak begtu mempan untuk meminimalisir semua itu.

Lalu dengan perjalan waktu yang sama, dan rentang waktu yang mungkin tidak jauh berbeda, kadang hadir pula kebahagiaan lain untuk sekedar mengantisipasi rasa kecewa agar tidak datang lebih dalam, kabar ini mejadikan kita bangkit sejenak dari ketidak percayaan diri dari hal yang sebelumnya sudah kita pasrahkan terhadap waktu dan keadaan. sehingga rasa syukur yang tercipta bukan hanya karena kita bisa bangun dari semangat yang pudar, bahkan bisa membuat kita lebih aktif menjadi semuanya dengan tenang dan penuh rasa syukur. tersadarkan sedikit oleh waktu, tanpa mau bertanya lagi kenapa begini dan begitu.

satu hal yang mungkin dapat kita bayangkan pada waktu tersulit datang, dilema yang semakin berkembang biar, dan arah tujuan yang semakin membabi buta menjebak, adalah tidak adanya toleransi dari ketidak sengaajaan kita mengabil langkah, sehingga kadang kita kembali menyalahkan diri sendiri mengenai hal yang seharunya memang terjadi.


dari itu semua ternyata ada satu rencana yang sangat kita abaikan selamai ini,

kita hanya peduli keadaan hari ini dan bahkan tidak peduli apa yang terjadi esok hari,

aku tidak menyebutnya tidak pantas,namun karena jika kita punya rencana yang jelas maka semuanya akan berantakan.juga tidak setuju jika hal terbsebut selalu menjadi acuan, karena oada hakikatnya sebuah rencana juga kadang serinf tidak berjalan padahal sudah sematang munkin dipersiapkan, tapi dengan kendala sesuatu semuanya menajadi gagal karena itu memang bukan kehendak kita.


maka dari itu, rasa syukurlah yang paling penting.

bersyukur dengan apa yag terjadi selama ini, bersyukur masih bisa diberi kesehatan dan berbagai macam kenikmatan yang mungkin orang lain tidak merasakan.








logoblog

No comments:

Post a Comment